Kembali

Yogyakarta Mencanangkan Diri sebagai Laboratorium Inovasi

Pada tanggal 24 dan 25 Februari 2015, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengadakan kegiatan Pencanangan dan WorkshopLaboratorium Inovasi Daerah. Dengan bertempat di Ruang Rapat Bima, Kompleks Balaikota Pemerintah Kota, Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta, acara ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh SKPD dan satuan organisasi di Kota Yogyakarta yang berjumlah 93. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari tahap I dan II laboratorium inovasi yang disebut dengan drum up dan diagnose.

Acara diisi dengan penandatanganan SPK yang dilakukan oleh Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan Dr. Basseng dan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta RR. Titik Sulastri dengan disaksikan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Deputi Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo W. Utomo. Dalam materi acara utama di hari pertama, hadir dari LAN untuk memberikan paparan antara lain Deputi Inovasi Administrasi Negara, Tri Widodo W. Utomo dan Dr. Basseng. Tri Widodo memberikan materi drum up berjudul “Yogyakarta Kota Inovasi” untuk memberikan pencerahan kepada peserta mengenai pentingnya setiap organisasi publik di Kota Yogyakarta melakukan inovasi demi perbaikan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun Dr. Basseng memandu tahap diagnose dengan memberikan paparan berjudul “Identifikasi Masalah dan Ide Inovasi”. Tujuannya untuk memandu peserta workshop melakukan identifikasi masalah yang tepat dan ide inovasi yang kontekstual serta memberikan manfaat bagi publik.

Kemudian pada hari kedua, peserta memaparkan identifikasi masalah dan ide inovasi yang telah digodoknya sejak hari pertama. Dari waktu yang tersedia, ada 24 SKPD dan satuan organisasi yang berkesempatan untuk mempresentasikan masalah yang dihadapi dan ide inovasi untuk mengatasinya dalam format panel. Dalam paparannya, tercatat ada beberapa inovasi yang menarik perhatian karena idenya yang unik dan menggugah, misalnya Inovasi “Bantu Lacak Surat (Balas)” oleh Bagian Umum Pemkot, Inovasi “Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Barang Persediaan (Simbara)” oleh Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah, Inovasi “One Stop Kelahiran (Keluar Bersama)” oleh Kecamatan Danurejan, Inovasi “KB Responsif Jender” oleh Kantor Keluarga Berencana, dan Inovasi “Kampung Ramah Anak” oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan.     

Antusiasme peserta dalam berinovasi sangat tinggi. Acara diikuti dengan tuntas dan bersemangat. Bahkan, banyak SKPD dan unit organisasi yang memikirkan lebih dari satu ide inovasi. Semua ini tidak lepas dari dukungan dan komitmen kuat yang ditunjukkan Walikota Yogyakarta terhadap gagasan untuk menjadikan Yogyakarta sebagai laboratorium inovasi dan pada akhirnya sebagai lumbung inovasi nasional. “Saya minta komitmen dari teman-teman. Tolong dilihat apa yang bisa dilakukan. Jangan mau kalah dengan daerah lain, tunjukkan bahwa kita istimewa,” demikian Walikota dalam sambutan yang diberikannya. (galih - intan)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.