Kembali

STIA LAN Menuju Penyelenggara Pendidikan Vokasi

Jakarta – Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) LAN terus berupaya menyiapkan kapasitas aparatur  negara yang profesional dengan melakukan transformasi peran dan fungsinya dari penyelenggara pendidikan akademik menjadi penyelenggara pendidikan vokasi atau terapan.

Kepala Lembaga Administrasi Negara DR. Adi Suryanto mengatakan, beban tanggung jawab yang dipikul STIA LAN itu harus diikuti dengan perubahan secara mendasar.

“Tidak saja penyelarasan dengan kebutuhan jangka menengah. Namun juga perubahan yang bersifat antisipatif,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam acara “Wisuda Program Sarjana ke-52 dan Program Magister ke-13 STIA LAN Jakarta,” di Jakarta, Sabtu (24/10).

Menurut dia, STIA LAN harus peka dan cermat dalam mengenali perubahan dan arah perkembangan kompetensi aparatur. Dengan kata lain, perubahan STIA LAN harus relevan.

“Saya menyadari STIA LAN selama ini telah melakukan perubahan dan pengembangan berkelanjutan. Tetapi perubahan kali ini dituntut lebih mendasar, “ kata Kepala LAN.

Perubahan mendasar yang dimaksud, lanjut dia, adalah transformasi STIA LAN sebagai penyelenggara pendidikan akademik menjadi penyelenggara pendidikan vokasi atau terapan sebagaimana diamanatkan dalam UU No.`12/2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Dalam kesempatan itu, Kepala LAN berharap alumni STIA LAN dapat berperan aktif dalam reformasi dan menjadi motor serta pelaku perubahan di instansi masing-masing.

“Para alumni telah memenuhi standar mutu yang diberlakukan di STIA LAN Jakarta. Standar mutu diperlukan untuk memastikan agar proses dan output pendidikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan akan aparatur profesional saat ini dan ke depan,” kata dia.

Analis Kebijakan

Dalam kesempatan yang sama, Kepala LAN Adi Suryanto juga menyinggung mengenai kebutuhan analis kebijakan di Indonesia. Menurutnya, analis kebijakan hingga saat ini merupakan salah satu bidang jabatan fungsional yang menjadi incaran banyak pegawai ASN.

“Kompetensi para pejebat fungsional analis kebijakan akan terus dibutuhkan karena setiap kebijakan mengalami siklus,” jelasnya. 

Untuk itu, lanjut Kepala LAN, sejak 2014 telah dibentuk jabatan fungsional Analisis Kebijakan dengan LAN sebagai instansi pembinanya yang secara teknis dikelola oleh Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Analisis Kebijakan.

Menurut dia, penunjukkan LAN selaku instansi pembina jabatan fungsional analis kebijakan dapat disinergikan dengan STIA LAN, baik terkait dengan pembelajaran secara konseptual, teoritis maupun penelitian.

Pada kesempatan itu, sebanyak 483 wisudawan dikukuhkan sebagai lulusan Program Sarjana dan Program Magister. Wisuda ini menjadi penanda sumbangsih STIA LAN dalam meningkatkan kompetensi sekaligus integritas aparatur negara melalui pendidikan berjenjang. (danang/mustofa/choky/humas).

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.