Kembali

Pemimpin Transformatif : Negara Harus Hadir di Tengah Masyarakat

JAKARTA –  Pemerintahan Jokowi – JK saat ini sedang berupaya menerapkan gaya kepemimpinan transformatif. Gaya kepemimpinan transformatif itu terwujud dalam upaya revitalisasi yang saat ini dilakukan di segala bidang, baik di bidang  hukum, ekonomi, politik, sosial, maupun  budaya.  

Kepala Pusat Pembinaan Analis Kebijakan, Anwar Sanusi mengatakan, gaya kepemimpinan transformatif yang dibawa Jokowi – JK bertujuan untuk menunjukkan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Meski demikian, hal ini bukan perkara mudah karena banyaknya kepentingan yang berkelindan di ranah politik.

“Pemerintah saat ini berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat bahkan sebelum masyarakat membutuhkan,” jelasnya saat menerima  kunjungan mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran, di Aula Makarti Bhakti Nagari Kantor LAN RI, Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat, Rabu  (14/1).

Anwar mengatakan, kehadiran pemerintah atau negara tidak selalu identik dengan sesuatu yang fantastis. Namun, peran pemerintah harus terwujud dalam setiap aspek kehidupan.

Dia mencontohkan, bagaimana di sejumlah negara lain, banyak masyarakat yang benar – benar merasakan kehadiran negara, bahkan sampai lingkup terkecil.

“Di Swedia, walaupun walikota tidak menggunakan seragam tetapi tetap melayani masyarakat dengan baik. Berbeda dengan PNS di tempat kita, walaupun sudah memakai seragam tapi pelayanannya kurang baik. Seperti pembuatan KTP, bisa cepat atau bisa lambat tergantung berapa biaya yang mau dikeluarkannya”, jelasnya.

Menurut dia, budaya inilah yang sekarang sedang diubah pemerintah. Mindset PNS lama yang bergaya ala priyayi sekarang mulai diganti dengan mindset PNS sebagai pelayan masyarakat.

“LAN sudah berupaya merubah mindset para pejabat publik dengan mengubah pola diklat yang diberlakukan bagi aparatur sipil negara. Pada diklat pola baru, setiap pemimpin diharapkan dapat membuat inovasi atau proyek perubahan yang bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat. Dengan demikian, diklat ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pemimpin transformatif di Indonesia,” jelasnya. (dan/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.