Kembali

Pemimpin Perubahan Diharapkan Perbaiki Kualitas Pelayanan Publik

Jakarta - Lembaga Administrasi Negara terus-menerus berusaha melahirkan pemimpin perubahan dalam program pendidikan dan pelatihan kepemimpinannya. Dengan lahirnya banyak pemimpin perubahan diharapkan kualitas pelayanan publik semakin baik ke depannya. Hal ini juga akan berdampak besar terhadap kesiapan Negara Indonesia dalam menghadapi ASEAN Community pada akhir tahun ini.

Kepala LAN, Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA mengatakan, pemimpin itu bukan hanya memamerkan dan mengawetkan kemapanan semata. Juga bukan pemimpin yang terperangkap dalam rutinitas kerja dan sudah merasa betah berada dalam zona nyaman. 

“Pemimpin perubahan bukan hanya melaksanakan daily activities saja, tetapi juga memiliki mindset perbaikan dan inovasi demi kinerja yang lebih baik secara terus menerus,” ujarnya dalam sambutan Upacara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XXXI tahun 2015, di Gedung Makarti Bhakti Nagari, Pejompongan, Jakarta Pusat. Senin (27/4).

Agus menilai, kualitas pelayanan publik di Indonesia belum banyak dirasakan manfaatnya oleh publik maupun oleh para pelaku ekonomi. Padahal potensi sektor ekonomi Indonesia sangat besar. Beberapa kajian bahkan menyatakan Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia beberapa tahun ke depan.

Untuk mewujudkan itu semua, Kepala LAN memberikan tiga syarat kepada instansi yang ingin mengikuti diklat kepemimpinan yang diselenggarakan LAN. Komitmen yang pertama, peserta harus diberikan otorisasi untuk melakukan perbaikan dan inovasi di unitnya masing-masing. Selain itu, atasan dari tiap-tiap instansi peserta diharapkan siap untuk menjadi mentor.

“Karena salah satu tugas pemimpin perubahan yaitu melahirkan generasi baru yang lebih baik,” jelasnya.  

Syarat terakhir yaitu memanfaatkan peserta yang dinyatakan kompeten sebagai pemimpin perubahan di masing-masing instansi. Sehingga proyek perubahan tersebut dimanfaatkan di dunia nyata bukan hanya selama diklat saja.

Diklat Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XXXI tahun 2015 kali ini diikuti oleh 30 orang peserta yang semuanya berasal dari instansi pusat. Dengan penggunaan diklat pola baru para peserta diarahkan untuk dapat membuat proyek perubahan atau inovasi di masing-masing instansi.

“Dokumentasikan setiap kegiatan proyek perubahan dan saya harapkan pembuatan laporan akhirnya dalam bentuk video atau banner atau yang lainnya, bukan laporan kertas yang tebal” tutup Agus.  (danang/nofel/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.