Kembali

Menteri PAN dan RB Minta Birokrat Tinggalkan Mental Priyayi

Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Yuddy Chrisnandy mengimbau, para birokrat untuk meninggalkan mental priyayi dalam memberikan pelayan masyarakat. Para birokrat yang menjadi pemimpin harus melayani rakyat, bukan dilayani.

Hal ini disampaikan Yuddy saat memberikan sambutan pembukaan pameran "Inovasi Pimpinan Tinggi ASN" yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara RI, Kamis (13/11), di aula Kantor LAN, Jalan Veteran, Jakarta Pusat.

"Pak Jokowi-JK mengharapkan agar para birokrat meninggalkan mental priyayi, ingin dilayani, birokrat yang hanya menunggu," ujar Yuddy dalam sambutannya.

Para birokrat, menurut Yuddy, harus mampu memberikan pelayanan kepada rakyat dengan baik, efektif, efisien dan sederhana.

"Pelayanannya harus diberikan satu atap, birokrasi dalam pelayanan publik tidak boleh panjang, harus dibuat sederhana dan tidak dipersulit," katanya.

Yuddy mengaku, birokrat atau aparatur negara sudah melakukan perbaikan-perbaikan dalam unit organisasinya. Namun, katanya, perbaikan-perbaikan tersebut belum memenuhi harapan masyarakat.

"Pameran Inovasi Pimpinan Tinggi Aparatur Sipil Negara kiranya dapat mengejar upaya untuk memenuhi harapan rakyat. Rakyat sejatinya adalah pemimpin. Pastikan seluruh rakyat dilayani dengan baik, efektif dan efisien dan tidak dipersulit," ujarnya.

Yuddy mengungkapkan, tiga hal yang perlu dimiliki oleh aparatur negara sebagaimana digariskan undang-undang (UU), yakni memiliki displin, rasa kemanusiaan yang tinggi dan tanggung jawab; memiliki kompetensi, kemampuan dan kapabilitas; dan mampu memberikan pelayan yang baik untuk masyarakat.

Pada bagian akhir sambutannya, Yuddy mengharapkan, setiap lembaga negara melakukan audit organisasi supaya tidak terjadi tumpah tindih fungsi dan birokrasi yang rumit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Pastikan setiap lembaga negara memiliki audit organisasi sehingga bisa mengetahui mana bagian yang kelebihan, mana bagian yang kurang. Pangkaslah birokrasi yang rumit dalam memberikan pelayanan dan duplikasi struktural sehingga tidak terjadi tumpang tindih fungsi," katanya. (dimuat di http://www.beritasatu.com)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.