Kembali

Mensesneg Pratikno : Kicking Away The Ladder

 

Jakarta - Administrasi publik memainkan peranan penting dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Baik atau buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik sangat ditentukan oleh kualitas administrasi publik yang dilaksanakan oleh suatu negara.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc, Sc. pada pembukaan Kuliah Umum STIA LAN Jakarta, di Graha Makarti Bakti Nagari, Kampus PPLPN LAN Pejompongan (25/2).

Pratikno mengatakan, meski telah mengalami berbagai perkembangan keilmuan, namun administrasi negara dalam prakteknya masih sangat buruk.

Dia mencontohkan pelayanan publik di Indonesia yang masih sangat buruk dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Hal ini tercermin dalam proses pembuatan perijinan yang masih panjang dan bertele-tele. Para investor yang ingin membuka usaha setidaknya harus melalui sepuluh tahapan untuk mendapatkan ijin.

“Bila dibandingkan dengan negara-negra ASEAN lainnya hanya memerlukan tujuh tahapan. Bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, praktek pelayanan publik di Indonesia masih sangat buruk,” jelasnya.

Menurut Pratikno, buruknya potret birokrasi menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan daya saing Indonesia merosot.

“Bahkan, sesuai dengan Global Competitiveness Index, posisi Indonesia merosot hingga peringkat ke-34 jauh dibawah Singapore, Malaysia dan Thailand,” jelasnya.

Kicking away the ladder

Dalam kesempatan itu, Pratikno menganalogikan dalam buku yang ia baca berjudul “Kicking away the ladder”, yang menceritakan tentang keberhasilan ekonomi negara-negara maju dapat dicapai tidak lain karena adanya tangga nasionalisme ekonomi yang mereka tapaki.

Inggris misalnya, kata Pratikno, dapat mengalami kemajuan berarti karena adanya peran besar pemerintah yang melindungi dan membesarkan industri domestiknya. Hal serupa juga dilakukan Amerika Serikat, dimana pemerintah berperan besar dalam transformasi ekonomi berbasis manufaktur.

“Negara-negara maju di Eropa pun juga melakukan hal yang sama,” jelasnya.

Namun, lanjut Pratikno, ironinya adalah ketika negara-negara tersebut berhasil sampai ke puncak kemajuan ekonomi, lantas dengan segera mereka menendang tangga tersebut (kicking away the ladder) dengan tujuan untuk mencegah negara-negara lain menaiki tangga yang sama dan menjadi pesaing bagi mereka dalam perekonomian global.

Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Pratikno. Jangan - jangan Indonesia saat ini sedang menapaki tangga yang telah ditendang tersebut.

“Saya pikir akan menjadi sebuah ilusi jika Indonesia optimis meningkatkan ekonomi dengan menapaki anak tangga yang telah jatuh,” kata dia. (choky/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.