Kembali

Layanan Sektor Publik Menjadi Tolok Ukur Kinerja Pemerintah

Jakarta – Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla memberikan perhatian khusus pada kualitas pelayanan publik yang diberikan pemerintah. Pasalnya, baik atau buruknya kualitas pelayanan publik menjadi tolok ukur kinerja pemerintah.

Presiden Joko Widodo sempat naik pitam ketika mengetahui waktu dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang cukup lama. Bahkan menanyakan instansi mana saja yang memberikan kontribusi waktu dwelling time terlama.

Apa yang terjadi di Tanjung Priok itu merupakan cerminan kegagalan pemerintah sebagai pelayan publik. Lamanya waktu dwelling time yang harus ditempuh memiliki konsekuensi yang cukup beragam. Kasus yang hampir sama dengan dwelling time juga masih terjadi pada beberapa sektor publik, misalnya pada layanan kesehatan di beberapa rumah sakit.

"Berkaca pada hal itu, kita semua yang bekerja di sektor publik harus senantiasa melakukan terobosan serta perbaikan untuk menyelesaikan persoalan,” jelas Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) DR. Adi Suryanto, M.Si dalam acara Pembukaan Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XLI Kelas K Lembaga Administrasi Negara di Kampus PPLPN-LAN, Pejompongan, Jakarta Pusat. Rabu (19/8).

Plt. Kepala LAN mengatakan, Diklatpim tingkat II yang saat ini diikuti peserta diklat telah didesain sebagai salah satu jawaban untuk mengurai masalah dalam sektor publik sebagaimana disinggung di awal.

“Tantangan sektor publik yang ada selama ini cukup kompleks dan harus direspon dengan baik. Jika tidak, kinerja pemerintah menjadi taruhannya. Untuk itu, setiap peserta diklat wajib membuat proyek perubahan untuk menjawab berbagai tantangan tersebut,” jelasnya.

Plt. Kepala LAN mengatakan, sejauh ini hasil proyek perubahan yang dilakukan para peserta Diklatpim sebelumnya telah memberikan sumbangsih yang nyata bagi instansinya. Bahkan, proyek perubahan yang dihasilkan pun mendapatkan apresiasi dari pimpinan di instansinya masing-masing. 

“Beberapa pimpinan daerah juga terjun langsung mengawasi proyek perubahan yang dibuat oleh bawahannya. Termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun selalu hadir ketika ada pegawai di lingkungan Pemprov Jateng yang mengikuti Diklatpim Tingkat II,” jelasnya.

Plt. Kepala LAN berharap, Diklatpim Tk. II ini tidak hanya menjadi proses pembelajaran saja. Namun juga mampu menghasilkan gagasan, pikiran, serta ilmu pengetahuan yang akan membawa inovasi-inovasi baru di sektor publik.

Sementara itu, Deputi Bidang Diklat Aparatur LAN Muhammad Idris dalam laporannya mengatakan, Diklatpim Tk. II Angkatan XLI Kelas K ini diikuti oleh sebanyak 60 orang peserta dengan rincian : 30 peserta dari Kementerian/Lembaga, 27 orang dari Pemerintah Daerah Kabupaten/kota/ Provinsi, serta tiga orang dari Kepolisian. (dan/nurul/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.