Kembali

Kualitas Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Semakin Baik

Pejompongan - Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik dewasa ini sudah sering kita dengar. Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih sangat rendah dalam melaksanakan tugasnya. Lembaga Administrasi Negara (LAN) menjawab tantangan tersebut dengan mereformasi pola Pendidikan dan pelatihan (Diklat) kepemimpinan. Diklat kepemimpinan pola baru memainkan peranan yang sangat strategis dalam membentuk reformers, agents of change atau pemimpin perubahan. Dengan melakukan perubahan, maka kualitas pelayanan publik akan selalu mengalami penyempurnaan secara berkelanjutan.

“Dari beberapa yudisium, saya melihat dari waktu ke waktu kualitas inovasi yang dihasilkan dari peserta  semakin baik”, kata Kepala LAN, Agus Dwiyanto dalam sambutannya dalam acara penutupan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XL Kelas A di gedung Makarti Bhakti Nagari, Pejompongan, Kamis  (30/10). Agus menuturkan proyek perubahan inovasi atau proyek perubahan yang dihasilkan peserta diklat semakin variatif dan kualitasnya semakin baik.

Adanya kurikulum baru dalam diklat kepemimpinan yaitu merancang perubahan, diharapkan akan melahirkan pemimpin perubahan. Dengan demikian, kualitas proyek perubahan diharapkan akan semaikin baik sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

Deputi Bidang Diklat Aparatur, Muhammad Idris mengatakan ada lima tahapan dalam diklat kepemimpinan ini meliputi kegiatan on campuss dan off campuss. “Diklat yang telah dilaksanakan kurang lebih selama 18 minggu ini disusun sesuai kompetensi jabatan eselon II dengan lima tahapan”, ujar Muhammad Idris. Kelima tahapan tersebut meliputi tahapan diagnosa kebutuhan perubahan, tahapan taking ownership, tahapan merancang perubahan dan membangun tim, tahapan laboratorium kepemimpinan dan terakhir tahapan evaluasi.

Dalam melaksanakan tahapan tersebut peserta diberikan materi dalam bentuk diskusi, pembelajaran dari pakar, pemutaran film pendek, visitasi dan benchmarking. “Benchmarking dilakukan di dua tempat, yaitu Thailand dan Vietnam”, lanjut Idris.

Diklat  Kepemimpinan tingkat II angkatan XL Kelas A ini diikuti oleh 58 peserta dari berbagai macam instansi pemerintah, baik dari pemerintah pusat dan daerah. Dalam diklat kepemimpinan tingkat II kali ini sebanyak 52 peserta dinyatakan lulus, 1 orang peserta dalam tretment khusus, dan 5 orang peserta ditunda kelulusannya. Peserta yang ditunda kelulusannya  diberi waktu 2 bulan untuk memperbaiki proyek perubahannya. (dan/CQ/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.