Kembali

Indonesia Harus Ambil Peran Dalam Menghadapi Perubahan Iklim Global

Jakarta – Indonesia sebagai negara yang tumbuh sebagai kekuatan ekonomi terbesar harus mengambil peran aktif dalam pengurangan efek rumah kaca yang saat ini menjadi isu aktual di tingkat internasional. Peran Indonesia diharapkan akan mampu meminimalisasi berbagai bencana akibat perubahan iklim yang  ekstrem.

“Indonesia memiliki peluang besar dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Program pertumbuhan ekonomi hijau antara Indonesia dengan GGGI ini menjadi salah satu tujuan untuk menghargai dan melestarikan modal alam yang ada,” ujar Senior Green Growth Advisor Indonesia, Timothy Jessup, dalam presentasinya di acara Public Lecturer “Green Growth Development Innovation Platform”, di kantor LAN RI, JL. Veteran No. 10, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).

Timothy mengungkapkan, Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota Kelompok G-20 saat ini perekonomiannya berada pada titik puncak pengembangan dan diversifikasi. Apalagi, Indonesia juga didukung dengan struktur demografi yang kuat dengan ke-anekeragaman budaya serta kelompok usia produktif

“Apalagi Indonesia diakui sebagai salah satu dari empat negara ‘MINT’ (kerja sama ekonomi dengan sesama negara berkembang atau yang dikenal dengan istilah MINT, yakni Meksiko, Indonesia, Nigeria, dan Turki) dan menjadi kekuatan ekonomi baru. Sehingga perannya tidak bisa dinafikan,” ujarnya.

Program pertumbuhan ekonomi hijau ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Indonesia dan GGGI yang bertujuan mempromosikan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia yang menghargai dan melestarikan modal alam, meningkatkan ketahanan, membangun ekonomi lokal serta inklusif dan adil.

Kepala Pusat Tata Inovasi Pemerintahan, Dr. Basseng dalam kesempatan itu menyampaikan, platform pertumbuhan ekonomi hijau memang harus digalakkan di tengah kondisi perekonomian yang saat ini berkembang. Menurutnya, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau.

Dia mencontohkan pengalamannya ketika berkunjung ke Singapura. Menurutnya, Singapura menjadi contoh negara yang sudah menerapkan Green Growth Development.

“Disana tanaman dapat ditanam diatas gedung-gedung bertingkat/perkantoran. Dengan tekknologi penggunaan tanah dan drainase yang tepat, tanaman diatas gedung-gedung bertingkat tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif penghijauan untuk meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan kota-kota besar,” jelasnya. (dan/fel/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.