Kembali

Hadapi MEA, Banyak Pihak Hanya Lakukan Diskusi

Jakarta - Pasar bebas Asia Tenggara atau yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan pada akhir tahun 2015 ini. Tahap persiapan pemerintah daerah yang telah mereka laksanakan sejauh ini hanya dengan melakukan diskusi-diskusi serta mempersiapkan kebijakan.

Menurut Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Jakarta Makdhum Priatno, jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand, Indonesia memang dikatakan agak tertinggal. Thailand sejauh ini telah mempersiapkan negaranya sejak tahun 2010 untuk menghadapi MEA.

“Sedangkan Indonesia baru mengeluarkan Peraturan Presiden tentang persiapan menghadapi MEA pada September 2014”, ujarnya dalam acara Public Lecture yang diselenggarakan oleh Pusat Promosi Inovasi dan Pengembangan Kapasitas LAN, di kelas C Gedung A kantor LAN Jakarta, jalan Veteran 10 Jakarta Pusat. Jumat (10/4)

Makdhum mencatat provinsi yang telah mempersiapkan diri menghadapi MEA baru provinsi Jawa Timur. Sedangkan provinsi lain seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Bali baru pada tahap persiapan.

Tahap persiapan yang telah mereka laksanakan pun hanya dengan melakukan diskusi-diskusi serta mempersiapkan kebijakan. Dari tingkat kabupaten hanya Kutai Kertanegara satu-satunya kabupaten yang telah mempersiapkan diri. Sedangkan di tingkat kota belum ada satupun yang tercatat siap menghadapi MEA.

Dalam kesempatan itu, Makhdum menyarankan agar LAN membuat penelitian tentang kesiapan Indonesia dari sisi kebijakan baik untuk tingkat nasional maupun daerah. Sedangkan dari sisi inovasi bisa dilakukan dalam bentuk dokumen, kebijakan, serta penetapan standar.

Makhdum menekankan kebijakan dan standar menjadi poin penting jika ingin bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya. Jangan sampai apa yang menjadi warisan leluhur kita di akui bangsa lain hanya karena tidak adanya standar.

“Kita harus punya standar misalnya standar rasa daging rendang yang menjadi salah satu 10 makanan terenak di dunia menurut CNN. Karena kalau tidak,bisa saja ada negara lain yang membuat makanan serupa dan mengklaim sebagai makanan khas mereka”, kata dia.

Makhdum mengakui, sejauh ini masih banyak isu internal yang harus diperbaiki seperti kemiskinan dan korupsi. Namun hal tersebut jangan dijadikan penghalang untuk Indonesia maju menghadapi MEA.

“Jadikan hal tersebut suatu tantangan dan pendorong untuk menciptakan inovasi-inovasi, menghasilkan SDM yang terampil sehingga mampu bertahan dalam arus persaingan yang ketat”, tutupnya.

Public Lecture merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh unit-unit yang ada di LAN serta disampaikan dalam bahasa Inggris. Acara tersebut diikuti oleh Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo, Kepala Pusat Inovasi Kelembagaan dan Sumber Daya Aparatur Haris Faozan, Kepala Pusat Inovasi Pelayanan Publik Kania Damayanti serta pejabat struktural dan pejabat fungsional di lingkungan  LAN. (reni/danang/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.