Kembali

Diklat Training of Trainers (TOT) Penting untuk Peningkatan Kompetensi Pegawai

Jakarta – Kecakapan Pegawai Negeri Sipil khususnya para pejabat struktural dalam menyampaikan materi pada kegiatan-kegiatan di instansinya dinilai masih kurang. Mereka hanya sebatas menyampaikan materi secara datar sekedar untuk seremonial saja. Kurangnya penguasan materi, kemampuan metodologi pengajaran dan penguasaan komunikasi publik dinilai menjadi penyebab utama hal tersebut terjadi.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Andi Taufik menyatakan perlunya diklat teknis untuk meningkatkan kompetensi pegawai khususnya dalam kemampuan metodologi pengajaran.

“Selama ini kami melihat dan menilai bahwa masih banyak kegiatan-kegiatan seperti diklat, workshop, maupun sosialisasi masih banyak pimpinan dan pejabat struktural yang belum dilengkapi metode dan teknik dalam membuka dan menutup sesi kegiatan. Sehingga kegiatan tersebut tidak dilaksanakan secara efektif”, ujar Kapus Diklat Teknis dan Fungsional Andi Taufik dalam sambutannya pada acara Diklat Training of Trainers (TOT) Umum bagi Non Widyaiswara Lemabaga Admininstrasi Negara, di Gedung Makarti Bhakti Nagari lantai 3 Kampus PPLPN-LAN Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin (10/8).

Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dibenahi, di antaranya teknik membuka sesi, merancang pembelajaran, menyampaikan materi, serta mengatasi demam panggung.

“Beberapa hal itu memerlukan proses pelatihan. Sehingga diklat TOT ini diperuntukkan untuk pejabat struktural yang ingin meningkatkan kemampuannya,” jelasnya.

Kapus Diklat Teknis & Fungsional Andi Taufik menuturkan, kemampuan metodologi pengajaran ini sudah diterapkan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam setiap kali kesempatan, khususnya dalam program learning organization.

“Di Lembaga Administrasi Negara (LAN) kita sudah menerapkan hal tersebut. Kemampuan metodologi pengajaran ini bukan hanya berfungsi sebagai peningkatan kualitas kita dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Namun juga menjadi bekal yang bagus untuk alih jabatan, atau dalam penyampaian pesan kepada public atau audience,” kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dilaksanakannya penyelenggaraan Diklat TOT ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para non widyaiswara sehingga dapat menyampaikan materi kepada para siswa diklat atau training dengan baik, kooperasional, dan sesuai kebutuhan yang ada agar tujuan diklat dapat terpenuhi dengan baik.

“Saya berharap para peserta nantinya bisa mempraktekkan materi yang didapat dan bisa menjadikan diklat ini sebagai momentum untuk belajar agar menjadi lebih baik dan bagus,” tutupnya.

Diklat Teknis dan Fungsional yang berlangsung selama lima hari (10/8 – 14/8) ini diikuti sebanyak 57 peserta perwakilan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. (danang/nurul/humas)

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.