Kembali

Kompetensi ASN Perkuat Eksitensi Bangsa

Jakarta – Lembaga Administrasi Negara terus berupaya mengembangkan diklat untuk membentuk pemimpin perubahan dari semua sektor pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hal tersebut diwujudkan dengan penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat II serta Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi (Reform Leader Academy-RLA).

 “Tujuan pelaksanaan diklat tersebut yaitu membentuk kompetensi pemimpin perubahan ASN dan membentuk kompetensi kepemimpinan reformasi,” ujar Kepala LAN Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam sambutannya pada acara Penutupan Diklatpim Tingkat II Angkatan XLI Kelas K dan Penutupan Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi (Reform Leader Academy – RLA) Angkatan II dan III Tahun 2015 di Aula Gedung A, Kantor LAN RI, Jalan Veteran No. 10, Jakarta Pusat. Jumat (4/12).

Diklat RLA Angkatan II mengusung tema Business Regulatory Framework, sedangkan Diklat RLA Angkatan III mengusung tema Connectivity for Better Synergy : Alignment between transportation, logistics, information technology and regional development.

Kepala LAN mengatakan, kompetensi pemimpin perubahan sangat dibutuhkan untuk menciptakan inovasi dan terobosan bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, juga untuk meningkatkan daya saing usaha dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi.

“Ada lima tahapan pembelajaran Diklat Kepemimpinan Tingkat II dan Diklat RLA. Untuk Diklatpim Tingkat II terdiri dari Tahap diagnose kebutuhan perubahan organisasi, tahap taking ownership, tahap merancang perubahan dan membangun tim, tahap laboratorium kepemimpinan dan tahap evaluasi. Sedangkan tahapan diklat RLA yaitu, setting strategic agenda, commitment building, taking ownership, collaborative leadership dan building high performing government,” jelasnya.

Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si berharap, pelaksanaan Diklatpim maupun Diklat RLA dapat mendorong tumbuh kembangnya kultur inovasi dalam semua lini birokrasi pemerintah.

“Tercatat ada sekitar 34 ribu inovasi maupun proyek perubahan yang dihasilkan selama tahun 2015 pelaksanaan diklatpim. Saya yakin dan optimis kita mampu mewujudkan birokrasi berkelas dunia pada tahun 2025,” tegasnya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi menambahkan, birokrasi saat ini hidup dalam era reformasi birokrasi berbasis kompetensi. Salah satu faktor utama eksistensi suatu bangsa adalah tata kelola pemerintahan yang baik.

“Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik harus didukung dengan sumber daya aparatur yang baik dan berkualitas”, ujarnya.

Lebih lanjut Yuddy mengatakan, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, birokrasi harus mengubah cara berpikirnya dari sikap priyayi menjadi sikap melayani masyarakat.

“Untuk mewujudkan itu semua diperlukan revolusi mental. Kita harus mengubah mindset, cara berpikir, cara berperilaku, dan cara bertindak yang mencerminkan integritas ASN yang baik,” jelasnya.

Menurutnya, aparatur negara harus dapat menjalankan perintah dengan baik dengan tidak menyalahgunakan wewenang dan tidak korupsi, profesional serta dapat meningkatkan layanan publik semakin baik.

“Ada tiga nilai revolusi mental yang harus kita tanamkan dan senantiasa kita perkuat untuk membentuk aparatur negara yang berkualitas. Ketiga nilai tersebut adalah, penguatan nilai-nilai integritas, penguatan nilai-nilai etos kerja dan penguatan kerjasama dan kegotong-royongan,” terang Yuddy.

Menurut dia, dengan menginternalisasi ketiga nilai tersebut maka terdapat sumber daya aparatur yang professional dan berkuliatas dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan demikian diharapkan negara Indonesia dapat berkompetisi dengan negara maju lainnya.

Diklatpim Tingkat II Angkatan XLI Kelas K diikuti sebanyak 60 peserta, dimana sebanyak 58 orang dinyatakan lulus, 1 orang ditunda kelulusannya dan 1 orang tidak dapat melanjutkan karena meninggal dunia. Sedangkan Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi (Reform Leader Academy) Angkatan II Tahun 2015 diikuti 25 peserta, dengan 24 orang dinyatakan lulus dan 1 orang lainnya dinyatakan tidak lulus. Dan untuk Diklat Kepemimpinan Reformasi Birokrasi Angkatan III Tahun 2015 diikuti 25 peserta yang kesemuanya dinyatakan lulus. (danang).

Komentar
Trackback URL:

Tidak ada Komentar. menjadi yang pertama.